Entri Populer

Rabu, 26 Maret 2014

Tugas 1 Pengantar Bisnis

Nanang Suherlan
017546324




Soal

1.Jelaskan mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan!

2. Jelaskan mengenai bentuk-bentuk badan usaha serta kelebihan dan kelemahannya!

3. Dalam merancang struktur organisasi yang layak, harus memperhatikan beberapa hal, antara lain work specialization,departementalization, chain of command, dan span of management control. Jelaskan artinya!

Jawab
Lingkungan bisnis dibedakan atas 2, yakni lingkungan internal dan eksternal.
-  Lingkungan internal terdiri atas karyawan, manajemen, pemegang saham, modal dan peralatan fisik, serta informasi.
-  Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen, yakni lingkungan khusus dan umum.
-  Lingkungan khusus, meliputi konsumen, pemasok, pesaing, dan kreditor.
- Lingkungan umum, meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi, serta teknologi dan kondisi globalisasi
2. Bentuk-bentuk badan usaha dapat dibedakan menjadi beberapa, antara lain:
Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dimiliki satu individu, kerap kali merupakan perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk menjalankannya. Perusahaan perseorangan ada beberapa kelebihan dan kelemahannya, antara lain:
Kelebihan:
Mudah didirikan
Modal yang digunakan adalah tabungan
Pengelolaan fleksibel dan bebas
Kerahasiaan usaha terjamin

Kelemahan:
Pertanggungjawaban tidak terbatas
Modal terbatas
Kualitas manajerial dan kualitas pekerjaan terbatas
Kelangsungan operasi perusahaan terbatas

Perusahaan Perkongsian (CV, Firma, dan Partnership)
Mempunyai ciri utama yaitu ukuran perusahaan kecil dan relatif dapat dijalankan oleh para pemiliknya. Perusahaan perkongsian ada beberapa kelebihan dan kelemahannya, antara lain:
Kelebihan:
Mudah didirikan, modal usaha relatif sedikit dan pengelolaan usaha relatif lebih fleksibel dan bebas
Dibandingkan dengan perusahaan perseorangan, modal yang dikumpulkan lebih banyak
Lebih banyak keahlian yang diperoleh
Umur usaha lebih panjang

Kelemahan:
Pertanggungjawaban tidak terbatas
Modal terbatas
Terjadinya perselisihan dan kesalahpahaman diantara anggotanya
Perusahaan Perseroan Terbatas
Perusahaan yang digolongkan pada Perseroan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai suatu instansi badan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui akta notaris, dimana suatu dokumen pada dasarnya mencantumkan tujuan pendirian, saham yang dikeluarkan, dan nama-nama pimpinan yang akan menjalankan usaha.
Kelebihan:
Tanggung jawab terbatas
Saham perusahaan mudah ditunaikan
Lebih mudah memperoleh modal
Pengelolaan yang lebih profesional

Kelemahan:
Memerlukan modal, penjualan, jumlah pekerja, serta kapasitas produksi yang besar
 Pendiriannya lebih sulit
Peraturan yang harus dipenuhi lebih banyak
Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan

3. Struktur organisasi
Adalah susunan dan hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan ( organizatinal structure can defined as the arragement and interrelation ship of the component parts and positions of a company ). Stoner dan Wankell ( 1986:243 ).

Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktifitas yang beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja Struktur Organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur otoritas organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur organisasi memberikan stabilitas dan kontinuitas organisasi guna untuk mempertahankan suatu tim untuk mengkoordinasi hubungannya dengan lingkungan. Siswanto ( 2005:85)

Gibson dan kawan-kawan (1980 ) menekankankan bahwa struktur bertalian dengan hubungan yang relatif pasti yang terdapat diantara pekerjaan dalam organisasi. Hubungan yang pasti timbul dari proses keputusan, antara lain :
1.                  Pembagian kerja ( division of labor )
2.                  Departementalisasi ( depertementalization )
3.                  Rentang kendali ( span of comtrol )
4.                  Delegasi ( delegation )
Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manager melakukan alokasi sumber daya organisasi terutama yang terkait dengan  pembagian kerja sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan, secara ilustratif struktur organisasi bisa digambarkan sebagai bagan organisasi ( organizational chart ).

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert ( 1995 ), ada empat pilar dalam pengorganisasian, antara lain :
1.      Pembagian kerja ( division of work )
2.      Pengelompokan pekerjaan (depertementalization )
3.      Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi ( Hierarchy )
4.      Koordinasi ( coordination )
Berdasarkan dari pernyataan yang berasal dari sumber yang berbeda, mengatakan bahwa “ empat dasar diatas itulah yang menjadi dasar untuk melakukan proses pengorganisasian “,  sebenarnya pengertiannya itu sama meskipun dari berbagai sumber, berdasarkan pembagian tersebut maka dari beberapa pilar dan proses keputusan dapat disimpulkan, antara lain :
1.      Pembagian Kerja ( Division Of Work / Division Of Labor )

Pembagian kerja juga dinamakan pembagian tenaga kerja ( Division of Labor  ), akan tetapi pembagian kerja lebih banyak digunakan karena pada dasarnya yang dibagi-bagi adalah pekerjaannya bukan tenaga kerjanya. Proses pembagian kerja dari keseluruhan akan menjadi lebih spesifik atau lebih sederhana dan detail jika keseluruhan pekerjaaan dapat dibagi-bagi berdasarkan kriteria tertentu yang lebih spesifik.

Permasalahan yang berhubungan dengan pembagian kerja bertalian dengan sampai seberapa jauh pekerjaan dispesialisasikan. Selururuh pekerjaan dispesialisasikan sampai suatu tingkat dan kemampuan untuk membagi pekerjaan diantara pemegang pekerjaan.

Berikut keuntungan yang diperoleh dengan adanya spesialisasi pekerjaan, antara lain :
·         Apabila suatu pekerjaan terdiri atas sedikit tugas, managemen mudah memberikan pelatihan pengganti bagi bawahan yang diberhentikan atau dimutasikan, karena aktivitas pelatihan yang minimum memerlukan alokasi biaya pelatihan yang rendah.
·         Seorang bawahan dapat menjadi ahli dalam melaksanakan tugas jika pekerjaan atau tugas yang diberikan jumlahnya sedikit, sehingga akan menghasilkan keluaran atau hasil yang memuaskan.

2.      Pengelompokan Pekerjaan ( Departementalization )

Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu ynag sejenis. Proses penentuan deretan dan kedalaman pekerjaan individual bersifat analistis, yaitu jumlah tugas organisasi dipecah-pecah ke dalam beberapa tugas yang lebih kecil yang berurutan. Proses penggabungan pekerjaan  ke dalam kelompok inilah yang dinamakan sebagai departementalisasi. Sedangkan manajerial yang muncul adalah   memilih suatu dasar bagi penggabungan pekerjaan tersebut.

Praktik departementalisasi sering didasarkan atas kebutuhan sebagai berikut :a.       Departementalisasi Fungsional

Pengelompokan pekerjaan dilakukan menurut fungsi organisasi. Beberapa organisasi lebih sering menggunakan dasar fungsional karena mudah dipahami orang. Beberapa kegiatan dari fungsi pengorganisasian, antara lain :
·         Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, menetapkan prosedur yang diprerlukan.
·         Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan garis kewenangan dan tanggung jawab.
·         Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia/ tenaga kerja.
·         Kegiatan penenmpatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

b.      Departementalisasi Teritorial

Departementalisasi teritorial dilakukan dengan cara pembentukan kelompok atas dasar bidang geografis. Bidang geografis ini menyangkut tugas seluruh operasi di suatu wilayah tertentu, logikanya bahwa semua aktifitas dalam daerah tertentu seharusnya ditugaskan kepada seorang manager. Manager tersebut akan bertugas melaksankan seluruh operasi dalam bidang goegrafis.

Salah satu keuntungan dari pengelompokan ini adalah akan memberikan dasar pelatihan bagi tenaga managerial. Organisasi dapat memberikan pelatihan kepada para manager di daerah. Manager kemudian menilai program dan kemajuan daerah dan memberikan pandangan yangsangat berharga agar produk dan jasa diterima di lapangan.

c.       Departemtalisasi Produk

Pada organisasi bisnis besar atau perusahaan yang produknya beraneka ragam, aktivitas dan para pekerja yang dikelompokan atas tugas dan kegiatannya masing-masing. Bentuk organisasi ini memungkinkan bawahan atau para pekerja untuk mengembangkan seluruh keahliannya dalam penelitian, membuat, dan mendistribusikan suatu produk. Sentralisasi otoritas, tanggung jawab, dan tanggung gugat dalam departemen produk tertentu memungkinkan managemen mengkoordinasikan aktivitas.

d.      Departementalisasi Campuran Organisasi Divisional

Departementalisasi pelangan dilakukan dengan cara pembentukan kelompok atas dasar pelanggan. Misalnya, struktur organisasi dari lembaga pendidikan, departemen pinjaman bank komersial, toserba, pasar swalayan,dsb.

c. departementalisasi Pelanggan

Strategi campuran ini muncul karena para manager mencoba menanggulangi pertumbuhan, pergeseran dalam pasar, budidaya produk dan jasa, kebijakan pemerintah.

Tugas 1 Manajemen

Nanang Suherlan
017546324
  1. Sejarah perkembangan Teori Manajemen dapat dilihat melalui: 1). Periode waktu 2). Aliran manajemen dan 3). Kontributornya. Jelaskan sejarah perkembangan manajemen melihat dari ke tiga aspek tersebut!
  2. Jelaskan perbedaan pengertian manajemen dan manajer!
  3. Jelaskan keahlian yang harus dimiliki seorang manajer di tempat Anda bekerja (bila Anda belum bekerja, tulis menurut pendapat)


Sejarah perkembangan Teori Manajemen dapat dilihat melalui:
 1). Periode waktu

Periode Waktu
Aliran Manajemen
Kontributor
1870-1930
Manajemen Ilmiah
Fedrick w taylor
Frank dan Lilian Gilbreth
Henry Gannt
Harington
Emerson
1900-1940
Teori Organisasi Klasik
Henti Fayol
Jame J Mooney
1930-1940
Hubungan manusiawi
Hawthorne Studies
Eltion Mayo
Fritz Roenhlisberger
Hugo Monsterberg
1940- Sekarang
Manajemen Modern
Abraham Maslow Chris Argyris, Douglas Mcgregor, Edgar schien, David Mcclelend, Robert Blake dan Jane Mauton , Ernest Dale, Peter Drucker dan sebagai nya, serta ahli - ahli operation research( Management science)

2). Aliran manajemen
Ada terdapat aliran-aliran pemikir tentang manajemen, sebagai berikut :
A. Aliran klasik ( yang akan di bagi menjadi dua aliran , menejemen ilmiah dan teori organisasi klasik )
B. Aliran hubungan manusiawi ( sering disebut aliran Neoklasik)
C. Aliran menejemen modern
            A. Aliran Klasik
Sebelum sejarah yang disebut  zaman manajemen ilmiah muncul , telah menjadi revolusi industry pada abad ke 19 , yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen yang sistematik. Dan kemudian dibahas dalam teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen dan di uraikan oleh para tokoh dan gagasan mereka.
 Perkembangan awal teori  manajemen
            Ada dua tokoh manajemen ,yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang akan dibahas disini, yaitu: Robert Owen dan Charles Babbage .
 Robert Owen ( 1771-1858)
Pada permulaan tahun 1800 an : Robert Owen , seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia.Menekankan penting unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan - perbaikan dalam kondisi kerja , seperti pengurangan hari kerja standar,pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja,membagun perumahan yang lebih baik bagi karayawan  dan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.
  Charles Babbage  (1792-1871 )
Charles Babbge,seorang profeaor matematika dari inggris,mencurahkan banyak wktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien.Babbge adalah pengajur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesifikasinya.

1.  MANAJEMEN ILMIAH
Aliran manajemen ilmiah ( scientific management ) ditandai konstribusi-konstribusi dari Federick W. Taylor,Frank dan Lillian Gilbreth,Henry L. Gantt,dan Harrington Emerson,yang akan diuraikan satu persatu.
Frederick W. Taylor  ( 1856-1915 )
Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor sekitr tahun 1900 an. Karena karyanya tersebut,Taylor disebut “bapak manajemen ilmiah”. Dalam buku-buku literature,manajemen ilmiah sering diartikn berbeda.
Arti pertama,manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah meode studi,anlisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Arti kedua ,manajemenilmiah adalah seperangkat mekanisme - mekanisme atau teknik - teknik “a bag of trick” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah,yaitu:Shop Management,The Principle of Scientific Management,dan Testimony Before the Special House Committee,yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management.
Toylor memberikan prinsip – prinsip dasar dalam penerapan pendekatan pada manajemen , sbb:
  • Pengembangan metoda-metoda imiah dalam manajemen,agar,sebagai contoh,metoda yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
  • Seleksi ilmiah untuk karyawan,agar setiap karyawan dapat diberikan taggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
  • Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
  • Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
 Frank dan Lillian Gilbreth ( 1868-1924 dan 1878-1972).
Contributor utama dalam aliran ini adalah pasangan suami istri Frenk Bungker dan Lilian Gilbreth. Dalam aliran ini Frank lebih cenderung terhadap masalah yang sangat efisien, terutama untuk menemukan “cara yang terbaik untuk mengerjakan suatu tugas”.
Sedangkan istrinya Lillian Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja ,seperti seleksi,penempatan dan latihan personalia.Dia menuangkan gagasannya dalam buku yamg berjudul” The Psychology of Management”.
Henry L. Gantt ( 1861-1919 )
Seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan,yaitu :
·         Saling menguntungkan antar tenaga kerja dengan manajemen.
·         Seleksi kerjasama ilmiah tenaga kerja
·         Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
·         Pengunaan-pengunaan,instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
      Harrington Emerson (1853-1931)
Emerson mengemukakan 12 (dua belas) prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal, yang secara ringkas adalah sebagai berikut:
·         Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.
  • Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
  • Adanya staf yang cakap.
  • Disiplin.
  • Balas jasa yang adil.
  • Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg – sistem informasi dan akuntansi.
  • Pemberian perintah-perencanaan dan pengurusan kerja.
  • Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan waktu setiap kegiatan.
  • Kondisi yang distandardisasi.
  • Operasi yang distandarisasi.
  • Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
  • Balas jasa efisiensi-rencana intensif.
2. TEORI ORGANISASI KLASIK
Henri Fayol, seorang industrialis prancis,mengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan oeganisasi – organisasi yang komplek dalam bukunya yang terkenal,administration industrielle et generale(administrasi industrsi dan umum). Dalam teori administrasinya dia memerincikan manajemen menjadi lima unsur , yaitu: Perencanaan, pengorganisasian , Pemberian perintah, Pengkordinasian, Pengawasan.

B. ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau Neoklasik) muncul karena ketidak- puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efesiansi produksi dan keharmonisan kerja.Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustrasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola prilaku yang rasional.
 Ada beberapa ahli yang mencoba melengkapi teori organisasi Klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi,yaitu :
  1. Hugo Munsterberg ( 1863-1916)
Dia sebagai pencecus psikologi industri’sehingga hugo munsterberg disebut bapak “psikologi industri”. Dalam bukunya Psikology and Industial Effisiensy,dia menguraikan tentang peralatan psikologi untuk mencapai tujuan.
  1. Elton Mayo (1880-1949)
    Dia mengemukakan bahwa, Hubungan manusia sering digunakan sebagai istilah umumuntuk menggambarkan cara seorang menejer berinteraksi kepad bawahan bawahannya. Itu bertujuan untuk menciptakan hubungan kemanusian yang baik.

C. ALIRAN MANAJEMEN MODERN
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda.Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai prilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah,dikenal sbg aliran kuantitatif (operation research dan management science atau manajemen operasi )

PRILAKU ORGANISASI
Perkembangan aliran prilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang prilaku manusia dan sistem sosial.Toko-toko aliran ini antara lain :
1.  Abraham Maslow,yang mengemukakan adanya “hirarki kebutuhan“dalam penjelasannya tentang prilaku manusia dan dinamimika motivasi.
2.  Douglas McGregor dengn teori X dan teori Y nya.
3.  Frederick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4.  Robert Blake dan Jane Mouton yang membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manejerial (managerial grid).
5.  Rensis Likert yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara extensive mengenai empat sistem manajemen, dari system 1 :exploitif-otoriatif sampai system 4: partisipatif kelompok.
6.  Fred Fiedler yang menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan
7.  Chris Argyris yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem antar hubungan budaya.
8.  Edgar Schein yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi, dan lain-lainnya.
Ada beberap prinsip dasar penting yang disimpulkan dari pendapat para tokoh- tokoh manajemen modern, yaitu sebagai berikut :
1.    Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)
2.    Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati hati.
3.    Organisasi sebagai keseluruhan dan pendekatan menejer individual untuk pengawasan sesuai dengan situasi.
4.    Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
  
ALIRAN KUANTITATIF
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi inggris dalam perang dunia ke II. Rist operasi kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science yang berfungsi untuk penganggaran modal , manajemen aliran kas , scheduling produksi , pengembangan strategi produksi , perencanaan pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persedian yang optimaldan sebagainya
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya sebagai berikut:
1.  Perumusan masalah.
2.  Penyusunan suatu model matematis.
3.  Mendapatkan penyelesaian dari model.
4.  Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5.  Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6.  Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi.

3). Kontributornya
Kontributor manajemen ada bermacam-macam menurut tokoh-tokoh manajemen, antara lain :
Menurut George R. Terry fungsi manajemen yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating(menggerakkan), controling (Pengendalian) (1986).
Menurut Henri Fanyol yang di kutip T. Hani Handoko, fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah dan pengawasan. (1997:21).
Menurut Lutter Gulick yang di kutip oleh Suharsini Arikunto, fungsi manajemen adalah planning (perencanaan), organizing(pengorganisasian), staffing (kepegawaian), directing (pengelolaan), coordinating (koordinasi), reporting (pelaporan) dan budgetting(rencana biaya). (Suharsini Arikunto, 1993:38)
Manajemen dalam sebuah organisasi mempunyai jenjang (level) yang berbeda. Perbedaan jenjang menunjukkan perbedaan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Terlepas dari jenjangnya, seluruh manajer melakukan fungsi-fungsi seperti diatas akan tetapi penulis simpulkan sebagai berikut :
  1. Planning : Adalah proses menetapkan tujuan yang ingin dicapai dimasa yang akan datang dan strategi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Organizing : Manajemen berusaha untuk menyusun dan membagi tugas-tugas yang perlu dikerjakan.
  3. Directing : Adalah proses mengelola aktivitas harian (day-to-day activities) dan memelihara agar organisasi berfungsi sebagaimana mestinya.
  4. Controlling : Merupakan proses untuk menyakinkan bahwa hasil yang dicapai sesuai rencana. Dengan pengendalian, manajemen dapat mengenali masalah yang ada untuk dilakukan tindakan penyelesaian dan mengenali hasil yang dicapai secara efisien dan efektif. Pengendalian didasar konsep yang menyatakan bahwa waktu yang dimiliki manajemen merupakan sumber daya yang langka dan perhatian manajemen harus diarahkan kepada hal yang menyimpang dari rencana semula.
  5. Decision making : Adalah proses pengambilan keputusan dari berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan. Pengambilan keputusan merupakan titik sentral dari masing-masing fungsi manajemen karena pada setiap fungsi manajemen lainnya pasti diperlukan pengambilan keputusan.
2.      Perbedaan pengertian manajemen dan manajer

PENGERTIAN MANAJEMEN
       Masalah definisi dari manajemen memang merupakan masalah yang sulit. Dan sampai sekarang tidak ada persetujuan universal tentang definisi manajemen. Manajemen selalu berhubungan dengan sebuah organisasi. Yaitu sekumpulan orang yang bekerjasama disetiap bidangnya untuk mencapai satu tujuan. Sehingga bisa dibuatkan sebuah urut-urutan untuk mengartikan arti dari manajemen.
Menurut T. Hani Handoko mendefinisikan: Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan. (1997:8).
Menurut George R. Terry mendefinisikan: Manajemen adalah merupakan proses yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan, yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber yang lain. (1986:4)
 Menurut M. Manullang mendefinisikan: Manajemen adalah seni ilmu pengetahuan, pengorganisasian, penyusunan, pengolahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan (2002:5).
Menurut Nanang Fattah mendefiniskan: Manajemen adalah sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. (2000:1).
 Menurut Ngalin Purwanto mendefinisikan:
Manajemen merupakan proses kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu dan pelaksanaannya perlu adanya pengawasan dan pengarahan yang baik. (1993:6).
 Dari definisi diatas penulis simpulkan bahwa Manajemen adalah proses yang berupa tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan serta pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.

 PENGERTIAN MANAJER
         Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya. Seperi halnya manajemen dapat diketemukan disemua organisasi, manajer juga ada disetiap organisasi.
Seperti yang telah dibahas pada fungsi manajemen dipoint atas, menurut T. Hani Handoko (1997:17), manajer memiliki level atau tingkatan dalam sebuah organisasi, yaitu Top Management (manajer puncak) Middle Management (manajer menengah) dan Lower Management (manajer lini).
Manajer lini (lower management)  Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional.  Dalam perusahaan manajer ini biasa disebut : Kepala atau Pimpinan (leader), mandor (foreman), dan penyelia (supervisors).
 Manajer menengah (middle management)  Manajer menengah ini membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lini lainnya dan kadang-kadang juga membawahi karyawan operasional. Dalam perusahaan manajer ini biasa disebut :
  • Manajer Departemen atau Kepala Pengawas (Superintendent).
  • Manajer puncak (top management) Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
Dalam perusahaan manajer ini biasa disebut :
Direktur, Presiden, Kepala Divisi, dan lain sebagainya.
 Jika kita bedakan kembali manajer menurut untuk mana mereka bertanggung jawab, menurut T. Hani Handoko (1997:17), yaitu manajer umum dan manajer fungsional.
Manajer umum mempunyai tugas mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan kerja keseluruhan atau divisi operasi yang mencakup semua atau beberapa kegiatan-kegiatan fungsional satuan kerja (T. Hani Handoko (1997:20)).
Sedangkan manajer fungsional mempunyai tanggungjawab hanya atas satu kegiatan organisasi, seperti produksi, pemasaran, keuangan, kepegawaian (personalia) atau akuntansi. (T. Hani Handoko (1997:29)).


3.      Keahlian yang harus dimiliki seorang manajer di tempat  bekerja
  1. Keterampilan Konseptual, yaitu membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide tersebut dijabarkan menjadi rencana kegiatan yang disebut proses perencanaan / rencana kerja. Termasuk juga memiliki visi yang jauh kedepan, misi yang jelas, program kerja yang real, strategi, dan terus menjaga nilai competitive advantage sebuah organisasi.
  2. Keterampilan Komunikasi, yaitu keterampilan berinteraksi secara baik dengan banyak orang. Disebut juga keterampilan kemanusiaan. Kepada bawahan bersifat mengayomi, persuasif, dan bersahabat. Kepada rekan kerja saling menghormati. Kepada customer dan atasan bersifat melayani. Manajer berkomunikasi dengan baik kepada semua orang, menshare visinya, dan membuat semua orang menjadi tim sukses visi tersebut.
  3. Keterampilan Teknis, merupakan bekal agar lebih matang pada bidang yang ditangani. Umumnya diperlukan untuk manajer tingkat rendah. Misalnya menggunakan program komputer, membuat code program, dsb. Tentu saja ada keunggulan tersendiri dibanding manajer yang hanya mengerti konsep, akan tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal.
  4. Keterampilan Manajemen Waktu. Seorang manajer digaji besar, setiap menit begitu berharga untuk perusahaan. Dia harus bisa mengalokasi waktu agar mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan untuk membuat skala prioritas.
  5. Keterampilan membuat keputusan, termasuk juga kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, memandangnya secara keseluruhan dan komprehensif (helicopter view), dan menentukan solusi terbaik untuk memecahkannya. Keputusan yang baik adalah yang tidak terburu2, namun adakalanya keputusan diperlukan dalam waktu yang singkat. Seiring dengan waktu dan pengalaman, manajer akan terbiasa menghadapi kondisi seperti ini.
  6. Keterampilan Kepemimpinan. Program kerja, eksekusi, dan evaluasi diperlukan komitmen, ketegasan, dan keberanian. Karenanya manajer betul-betul harus menjadi  pemimpin, dan tidak terlalu terpengaruh terhadap hal-hal yang tidak perlu. Manajer yang kuat akan menciptkan trust kepada lingkungannya, dan menumbuhkan teamwork yang solid.