017546324
Soal
1.Jelaskan mengenai lingkungan
internal dan eksternal perusahaan!
2. Jelaskan mengenai bentuk-bentuk badan usaha serta kelebihan dan kelemahannya!
3. Dalam merancang struktur organisasi yang layak, harus memperhatikan beberapa hal, antara lain work specialization,departementalization, chain of command, dan span of management control. Jelaskan artinya!
2. Jelaskan mengenai bentuk-bentuk badan usaha serta kelebihan dan kelemahannya!
3. Dalam merancang struktur organisasi yang layak, harus memperhatikan beberapa hal, antara lain work specialization,departementalization, chain of command, dan span of management control. Jelaskan artinya!
Jawab
Lingkungan bisnis dibedakan atas 2,
yakni lingkungan internal dan eksternal.
- Lingkungan internal terdiri atas karyawan,
manajemen, pemegang saham, modal dan peralatan fisik, serta informasi.
- Lingkungan eksternal terdiri dari dua
komponen, yakni lingkungan khusus dan umum.
- Lingkungan khusus, meliputi konsumen, pemasok,
pesaing, dan kreditor.
- Lingkungan umum,
meliputi berbagai faktor, antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum,
sosial budaya, demografi, serta teknologi dan kondisi globalisasi
2. Bentuk-bentuk badan usaha dapat dibedakan menjadi beberapa, antara
lain:
Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dimiliki
satu individu, kerap kali merupakan perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang
menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk menjalankannya.
Perusahaan perseorangan ada beberapa kelebihan dan kelemahannya, antara lain:
Kelebihan:
Mudah didirikan
Modal yang digunakan adalah
tabungan
Pengelolaan fleksibel dan bebas
Kerahasiaan usaha terjamin
Kelemahan:
Pertanggungjawaban tidak terbatas
Modal terbatas
Kualitas manajerial dan kualitas
pekerjaan terbatas
Kelangsungan operasi perusahaan
terbatas
Perusahaan Perkongsian (CV, Firma, dan Partnership)
Mempunyai ciri utama yaitu ukuran
perusahaan kecil dan relatif dapat dijalankan oleh para pemiliknya. Perusahaan
perkongsian ada beberapa kelebihan dan kelemahannya, antara lain:
Kelebihan:
Mudah didirikan, modal usaha
relatif sedikit dan pengelolaan usaha relatif lebih fleksibel dan bebas
Dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan, modal yang dikumpulkan lebih banyak
Lebih banyak keahlian yang
diperoleh
Umur usaha lebih panjang
Kelemahan:
Pertanggungjawaban tidak terbatas
Modal terbatas
Terjadinya perselisihan dan
kesalahpahaman diantara anggotanya
Perusahaan Perseroan Terbatas
Perusahaan yang digolongkan pada
Perseroan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai
suatu instansi badan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui akta notaris,
dimana suatu dokumen pada dasarnya mencantumkan tujuan pendirian, saham yang
dikeluarkan, dan nama-nama pimpinan yang akan menjalankan usaha.
Kelebihan:
Tanggung jawab terbatas
Saham perusahaan mudah ditunaikan
Lebih mudah memperoleh modal
Pengelolaan yang lebih profesional
Kelemahan:
Memerlukan modal, penjualan, jumlah
pekerja, serta kapasitas produksi yang besar
Pendiriannya lebih sulit
Peraturan yang harus dipenuhi lebih
banyak
Sukar merahasiakan kegiatan
perusahaan
3. Struktur
organisasi
Adalah susunan dan hubungan antar bagian komponen dan posisi
dalam suatu perkumpulan ( organizatinal structure can defined as the arragement
and interrelation ship of the component parts and positions of a company ). Stoner
dan Wankell ( 1986:243 ).
Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian aktivitas
kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktifitas yang beraneka macam
dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi
aktivitas kerja Struktur Organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur
otoritas organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Struktur
organisasi memberikan stabilitas dan kontinuitas organisasi guna untuk
mempertahankan suatu tim untuk mengkoordinasi hubungannya dengan lingkungan.
Siswanto ( 2005:85)
Gibson dan kawan-kawan (1980 ) menekankankan bahwa struktur
bertalian dengan hubungan yang relatif pasti yang terdapat diantara pekerjaan
dalam organisasi. Hubungan yang pasti timbul dari proses keputusan, antara lain
:
1.
Pembagian kerja ( division of labor )
2.
Departementalisasi ( depertementalization )
3.
Rentang kendali ( span of comtrol )
4.
Delegasi ( delegation )
Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain
organisasi dimana manager melakukan alokasi sumber daya organisasi terutama
yang terkait dengan pembagian kerja
sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut
dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan, secara ilustratif struktur
organisasi bisa digambarkan sebagai bagan organisasi ( organizational chart ).
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Stoner, Freeman, dan
Gilbert ( 1995 ), ada empat pilar dalam pengorganisasian, antara lain :
1. Pembagian kerja ( division
of work )
2. Pengelompokan pekerjaan
(depertementalization )
3. Penentuan relasi antar
bagian dalam organisasi ( Hierarchy )
4. Koordinasi ( coordination )
Berdasarkan dari pernyataan yang berasal dari sumber yang
berbeda, mengatakan bahwa “ empat dasar diatas itulah yang menjadi dasar untuk
melakukan proses pengorganisasian “,
sebenarnya pengertiannya itu sama meskipun dari berbagai sumber,
berdasarkan pembagian tersebut maka dari beberapa pilar dan proses keputusan dapat
disimpulkan, antara lain :
1. Pembagian Kerja ( Division
Of Work / Division Of Labor )
Pembagian kerja juga dinamakan pembagian tenaga kerja (
Division of Labor ), akan tetapi
pembagian kerja lebih banyak digunakan karena pada dasarnya yang dibagi-bagi
adalah pekerjaannya bukan tenaga kerjanya. Proses pembagian kerja dari
keseluruhan akan menjadi lebih spesifik atau lebih sederhana dan detail jika
keseluruhan pekerjaaan dapat dibagi-bagi berdasarkan kriteria tertentu yang
lebih spesifik.
Permasalahan yang berhubungan dengan pembagian kerja
bertalian dengan sampai seberapa jauh pekerjaan dispesialisasikan. Selururuh
pekerjaan dispesialisasikan sampai suatu tingkat dan kemampuan untuk membagi
pekerjaan diantara pemegang pekerjaan.
Berikut keuntungan yang diperoleh dengan adanya spesialisasi
pekerjaan, antara lain :
· Apabila suatu pekerjaan
terdiri atas sedikit tugas, managemen mudah memberikan pelatihan pengganti bagi
bawahan yang diberhentikan atau dimutasikan, karena aktivitas pelatihan yang
minimum memerlukan alokasi biaya pelatihan yang rendah.
· Seorang bawahan dapat menjadi
ahli dalam melaksanakan tugas jika pekerjaan atau tugas yang diberikan
jumlahnya sedikit, sehingga akan menghasilkan keluaran atau hasil yang
memuaskan.
2. Pengelompokan Pekerjaan (
Departementalization )
Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka pekerjaan-pekerjaan
tersebut dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu ynag sejenis. Proses
penentuan deretan dan kedalaman pekerjaan individual bersifat analistis, yaitu
jumlah tugas organisasi dipecah-pecah ke dalam beberapa tugas yang lebih kecil
yang berurutan. Proses penggabungan pekerjaan
ke dalam kelompok inilah yang dinamakan sebagai departementalisasi. Sedangkan manajerial yang muncul adalah memilih suatu dasar bagi penggabungan
pekerjaan tersebut.
Praktik departementalisasi sering didasarkan atas kebutuhan
sebagai berikut :a. Departementalisasi
Fungsional
Pengelompokan pekerjaan dilakukan menurut fungsi organisasi.
Beberapa organisasi lebih sering menggunakan dasar fungsional karena mudah
dipahami orang. Beberapa kegiatan dari fungsi pengorganisasian, antara lain :
· Mengalokasikan sumber daya,
merumuskan dan menetapkan tugas, menetapkan prosedur yang diprerlukan.
· Menetapkan struktur
organisasi yang menunjukkan garis kewenangan dan tanggung jawab.
· Kegiatan perekrutan,
penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan sumber daya manusia/ tenaga kerja.
· Kegiatan penenmpatan sumber
daya manusia pada posisi yang paling tepat.
b. Departementalisasi
Teritorial
Departementalisasi teritorial dilakukan dengan cara
pembentukan kelompok atas dasar bidang geografis. Bidang geografis ini
menyangkut tugas seluruh operasi di suatu wilayah tertentu, logikanya bahwa semua
aktifitas dalam daerah tertentu seharusnya ditugaskan kepada seorang manager.
Manager tersebut akan bertugas melaksankan seluruh operasi dalam bidang
goegrafis.
Salah satu keuntungan dari pengelompokan ini adalah akan
memberikan dasar pelatihan bagi tenaga managerial. Organisasi dapat memberikan
pelatihan kepada para manager di daerah. Manager kemudian menilai program dan
kemajuan daerah dan memberikan pandangan yangsangat berharga agar produk dan
jasa diterima di lapangan.
c. Departemtalisasi Produk
Pada organisasi bisnis besar atau perusahaan yang produknya
beraneka ragam, aktivitas dan para pekerja yang dikelompokan atas tugas dan
kegiatannya masing-masing. Bentuk organisasi ini memungkinkan bawahan atau para
pekerja untuk mengembangkan seluruh keahliannya dalam penelitian, membuat, dan
mendistribusikan suatu produk. Sentralisasi otoritas, tanggung jawab, dan
tanggung gugat dalam departemen produk tertentu memungkinkan managemen
mengkoordinasikan aktivitas.
d. Departementalisasi Campuran
Organisasi Divisional
Departementalisasi pelangan dilakukan dengan cara
pembentukan kelompok atas dasar pelanggan. Misalnya, struktur organisasi dari
lembaga pendidikan, departemen pinjaman bank komersial, toserba, pasar
swalayan,dsb.
c. departementalisasi Pelanggan
Strategi campuran ini muncul karena para manager mencoba
menanggulangi pertumbuhan, pergeseran dalam pasar, budidaya produk dan jasa,
kebijakan pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar