017546324
- Sejarah perkembangan Teori Manajemen dapat dilihat melalui: 1). Periode waktu 2). Aliran manajemen dan 3). Kontributornya. Jelaskan sejarah perkembangan manajemen melihat dari ke tiga aspek tersebut!
- Jelaskan perbedaan pengertian manajemen dan manajer!
- Jelaskan keahlian yang harus dimiliki seorang manajer di tempat Anda bekerja (bila Anda belum bekerja, tulis menurut pendapat)
Sejarah perkembangan Teori Manajemen
dapat dilihat melalui:
1). Periode waktu
Periode
Waktu
|
Aliran
Manajemen
|
Kontributor
|
1870-1930
|
Manajemen
Ilmiah
|
Fedrick
w taylor
Frank
dan Lilian Gilbreth
Henry
Gannt
Harington
Emerson
|
1900-1940
|
Teori
Organisasi Klasik
|
Henti
Fayol
Jame
J Mooney
|
1930-1940
|
Hubungan
manusiawi
|
Hawthorne
Studies
Eltion
Mayo
Fritz
Roenhlisberger
Hugo
Monsterberg
|
1940-
Sekarang
|
Manajemen
Modern
|
Abraham
Maslow Chris Argyris, Douglas Mcgregor, Edgar schien, David Mcclelend, Robert
Blake dan Jane Mauton , Ernest Dale, Peter Drucker dan sebagai nya, serta
ahli - ahli operation research( Management science)
|
2).
Aliran manajemen
Ada
terdapat aliran-aliran pemikir tentang manajemen, sebagai berikut :
A.
Aliran klasik ( yang akan di bagi menjadi dua aliran , menejemen ilmiah
dan teori organisasi klasik )
B.
Aliran hubungan manusiawi ( sering disebut aliran Neoklasik)
C.
Aliran menejemen modern
A. Aliran Klasik
Sebelum sejarah yang disebut zaman manajemen
ilmiah muncul , telah menjadi revolusi industry pada abad ke 19 , yang
menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen yang
sistematik. Dan kemudian dibahas dalam teori-teori dan prinsip-prinsip
manajemen dan di uraikan oleh para tokoh dan gagasan mereka.
Perkembangan
awal teori manajemen
Ada dua tokoh manajemen ,yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang akan
dibahas disini, yaitu: Robert Owen dan Charles Babbage
.
Robert
Owen ( 1771-1858)
Pada permulaan tahun 1800 an : Robert Owen , seorang manajer
beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia.Menekankan penting
unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan - perbaikan dalam kondisi
kerja , seperti pengurangan hari kerja standar,pembatasan anak-anak dibawah
umur yang bekerja,membagun perumahan yang lebih baik bagi karayawan dan
mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.
Charles Babbage (1792-1871 )
Charles Babbage (1792-1871 )
Charles Babbge,seorang profeaor matematika dari inggris,mencurahkan banyak
wktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien.Babbge
adalah pengajur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesifikasinya.
1. MANAJEMEN ILMIAH
Aliran manajemen ilmiah ( scientific management ) ditandai
konstribusi-konstribusi dari Federick W. Taylor,Frank dan Lillian
Gilbreth,Henry L. Gantt,dan Harrington Emerson,yang akan
diuraikan satu persatu.
Frederick
W. Taylor
( 1856-1915 )
Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Federick
Winslow Taylor sekitr tahun 1900 an. Karena karyanya tersebut,Taylor
disebut “bapak manajemen ilmiah”. Dalam buku-buku literature,manajemen ilmiah
sering diartikn berbeda.
Arti
pertama,manajemen
ilmiah merupakan penerapan ilmiah meode studi,anlisa dan pemecahan masalah-masalah
organisasi.
Arti
kedua
,manajemenilmiah adalah seperangkat mekanisme - mekanisme atau teknik - teknik
“a bag of trick” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylor menuangkan
gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah,yaitu:Shop Management,The
Principle of Scientific Management,dan Testimony Before the Special House
Committee,yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific
Management.
Toylor memberikan prinsip – prinsip dasar dalam penerapan
pendekatan pada manajemen , sbb:
- Pengembangan metoda-metoda imiah dalam manajemen,agar,sebagai contoh,metoda yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
- Seleksi ilmiah untuk karyawan,agar setiap karyawan dapat diberikan taggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
- Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
- Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
Frank
dan Lillian Gilbreth ( 1868-1924 dan 1878-1972).
Contributor utama dalam aliran ini adalah pasangan suami
istri Frenk Bungker dan Lilian Gilbreth. Dalam
aliran ini Frank lebih cenderung terhadap masalah yang sangat efisien, terutama
untuk menemukan “cara yang terbaik untuk mengerjakan suatu tugas”.
Sedangkan istrinya Lillian Gilbreth lebih
tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja ,seperti seleksi,penempatan dan
latihan personalia.Dia menuangkan gagasannya dalam buku yamg berjudul” The
Psychology of Management”.
Henry
L. Gantt
( 1861-1919 )
Seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan
gagasan-gagasan,yaitu :
· Saling
menguntungkan antar tenaga kerja dengan manajemen.
· Seleksi
kerjasama ilmiah tenaga kerja
· Sistem
insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
·
Pengunaan-pengunaan,instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
Harrington Emerson
(1853-1931)
Emerson mengemukakan 12 (dua belas) prinsip-prinsip
efisiensi yang sangat terkenal, yang secara ringkas adalah sebagai berikut:
·
Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.
- Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
- Adanya staf yang cakap.
- Disiplin.
- Balas jasa yang adil.
- Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg – sistem informasi dan akuntansi.
- Pemberian perintah-perencanaan dan pengurusan kerja.
- Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan waktu setiap kegiatan.
- Kondisi yang distandardisasi.
- Operasi yang distandarisasi.
- Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
- Balas jasa efisiensi-rencana intensif.
2. TEORI ORGANISASI KLASIK
Henri Fayol, seorang industrialis prancis,mengemukakan teori dan
teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan oeganisasi –
organisasi yang komplek dalam bukunya yang terkenal,administration industrielle
et generale(administrasi industrsi dan umum). Dalam teori administrasinya dia
memerincikan manajemen menjadi lima unsur , yaitu: Perencanaan,
pengorganisasian , Pemberian perintah, Pengkordinasian, Pengawasan.
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau Neoklasik)
muncul karena ketidak- puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak
sepenuhnya menghasilkan efesiansi produksi dan keharmonisan kerja.Para manajer
masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustrasi karena karyawan tidak selalu
mengikuti pola-pola prilaku yang rasional.
Ada beberapa ahli yang mencoba melengkapi teori
organisasi Klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi,yaitu :
- Hugo Munsterberg ( 1863-1916)
Dia
sebagai pencecus psikologi industri’sehingga hugo munsterberg disebut bapak
“psikologi industri”. Dalam bukunya Psikology and Industial Effisiensy,dia
menguraikan tentang peralatan psikologi untuk mencapai tujuan.
- Elton Mayo (1880-1949)
Dia mengemukakan
bahwa, Hubungan manusia sering digunakan sebagai istilah umumuntuk
menggambarkan cara seorang menejer berinteraksi kepad bawahan bawahannya. Itu
bertujuan untuk menciptakan hubungan kemanusian yang baik.
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang
berbeda.Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi
yang dikenal sebagai prilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar
manajemen ilmiah,dikenal sbg aliran kuantitatif (operation research
dan management science atau manajemen operasi )
Perkembangan aliran prilaku organisasi ditandai dengan
pandangan dan pendapat baru tentang prilaku manusia dan sistem sosial.Toko-toko
aliran ini antara lain :
1.
Abraham Maslow,yang mengemukakan adanya “hirarki kebutuhan“dalam
penjelasannya tentang prilaku manusia dan dinamimika motivasi.
2. Douglas McGregor dengn teori X dan teori Y
nya.
3. Frederick Herzberg yang menguraikan teori
motivasi higienis atau teori dua faktor.
4. Robert Blake dan Jane Mouton yang
membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manejerial (managerial grid).
5. Rensis Likert yang telah mengidentifikasi
dan melakukan penelitian secara extensive mengenai empat sistem manajemen, dari
system 1 :exploitif-otoriatif sampai system 4: partisipatif kelompok.
6. Fred Fiedler yang menyarankan pendekatan
contingency pada studi kepemimpinan
7. Chris Argyris yang memandang organisasi
sebagai sistem social atau sistem antar hubungan budaya.
8. Edgar Schein yang banyak meneliti dinamika
kelompok dalam organisasi, dan lain-lainnya.
Ada
beberap prinsip dasar penting yang disimpulkan dari pendapat para tokoh- tokoh
manajemen modern, yaitu sebagai berikut :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai
suatu teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)
2. Manajemen harus sistematik dan
pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati hati.
3. Organisasi sebagai keseluruhan dan
pendekatan menejer individual untuk pengawasan sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang
menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
ALIRAN KUANTITATIF
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team
riset operasi (operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri,
yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi inggris dalam perang dunia
ke II. Rist operasi kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management
science yang berfungsi untuk penganggaran modal , manajemen aliran kas ,
scheduling produksi , pengembangan strategi produksi , perencanaan pengembangan
sumber daya manusia, penjagaan tingkat persedian yang optimaldan sebagainya
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya
sebagai berikut:
1. Perumusan masalah.
2. Penyusunan suatu model matematis.
3. Mendapatkan penyelesaian dari model.
4. Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari
model.
5. Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6. Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi.
3).
Kontributornya
Kontributor
manajemen ada bermacam-macam menurut tokoh-tokoh manajemen, antara lain :
Menurut
George R. Terry
fungsi manajemen
yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating(menggerakkan), controling (Pengendalian)
(1986).
Menurut
Henri Fanyol
yang di kutip T. Hani Handoko, fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pemberian perintah dan pengawasan.
(1997:21).
Menurut
Lutter Gulick
yang di kutip oleh Suharsini Arikunto, fungsi manajemen
adalah planning (perencanaan), organizing(pengorganisasian), staffing
(kepegawaian), directing (pengelolaan), coordinating (koordinasi), reporting (pelaporan)
dan budgetting(rencana biaya). (Suharsini Arikunto, 1993:38)
Manajemen
dalam sebuah organisasi mempunyai jenjang (level) yang berbeda. Perbedaan
jenjang menunjukkan perbedaan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Terlepas dari
jenjangnya, seluruh manajer melakukan fungsi-fungsi seperti diatas akan tetapi
penulis simpulkan sebagai berikut :
- Planning : Adalah proses menetapkan tujuan yang ingin dicapai dimasa yang akan datang dan strategi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
- Organizing : Manajemen berusaha untuk menyusun dan membagi tugas-tugas yang perlu dikerjakan.
- Directing : Adalah proses mengelola aktivitas harian (day-to-day activities) dan memelihara agar organisasi berfungsi sebagaimana mestinya.
- Controlling : Merupakan proses untuk menyakinkan bahwa hasil yang dicapai sesuai rencana. Dengan pengendalian, manajemen dapat mengenali masalah yang ada untuk dilakukan tindakan penyelesaian dan mengenali hasil yang dicapai secara efisien dan efektif. Pengendalian didasar konsep yang menyatakan bahwa waktu yang dimiliki manajemen merupakan sumber daya yang langka dan perhatian manajemen harus diarahkan kepada hal yang menyimpang dari rencana semula.
- Decision making : Adalah proses pengambilan keputusan dari berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan. Pengambilan keputusan merupakan titik sentral dari masing-masing fungsi manajemen karena pada setiap fungsi manajemen lainnya pasti diperlukan pengambilan keputusan.
2.
Perbedaan pengertian manajemen dan manajer
PENGERTIAN
MANAJEMEN
Masalah definisi dari
manajemen memang merupakan masalah yang sulit. Dan sampai sekarang tidak ada
persetujuan universal tentang definisi manajemen. Manajemen selalu berhubungan
dengan sebuah organisasi. Yaitu sekumpulan orang yang bekerjasama disetiap
bidangnya untuk mencapai satu tujuan. Sehingga bisa dibuatkan sebuah
urut-urutan untuk mengartikan arti dari manajemen.
Menurut T.
Hani Handoko mendefinisikan: Manajemen
adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan.
(1997:8).
Menurut
George R. Terry mendefinisikan: Manajemen adalah merupakan proses yang terdiri dari
tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan,
yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di tetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber yang lain. (1986:4)
Menurut
M. Manullang mendefinisikan: Manajemen adalah seni ilmu pengetahuan,
pengorganisasian, penyusunan, pengolahan, dan pengawasan sumber daya untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan (2002:5).
Menurut
Nanang Fattah mendefiniskan:
Manajemen adalah sebagai proses merencana, mengorganisasi, memimpin dan
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi
tercapai secara efektif dan efisien. (2000:1).
Menurut
Ngalin Purwanto mendefinisikan:
Manajemen
merupakan proses kegiatan yang mempunyai tujuan tertentu dan pelaksanaannya
perlu adanya pengawasan dan pengarahan yang baik. (1993:6).
Dari
definisi diatas penulis simpulkan bahwa Manajemen adalah proses yang berupa
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakan dan pengawasan
serta pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
PENGERTIAN
MANAJER
Secara
umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan
dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya. Seperi halnya manajemen dapat
diketemukan disemua organisasi, manajer juga ada disetiap organisasi.
Seperti
yang telah dibahas pada fungsi manajemen dipoint atas, menurut T. Hani Handoko
(1997:17), manajer memiliki level atau tingkatan dalam sebuah
organisasi, yaitu Top Management (manajer puncak) Middle
Management (manajer menengah) dan Lower Management (manajer
lini).
Manajer
lini (lower management) Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang
memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dalam perusahaan
manajer ini biasa disebut : Kepala atau Pimpinan (leader), mandor (foreman),
dan penyelia (supervisors).
Manajer
menengah (middle management) Manajer menengah ini membawahi
dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lini lainnya dan kadang-kadang
juga membawahi karyawan operasional. Dalam perusahaan manajer ini biasa disebut
:
- Manajer Departemen atau Kepala Pengawas (Superintendent).
- Manajer puncak (top management) Manajer puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
Dalam
perusahaan manajer ini biasa disebut :
Direktur,
Presiden, Kepala Divisi, dan lain sebagainya.
Jika
kita bedakan kembali manajer menurut untuk mana mereka bertanggung jawab,
menurut T. Hani Handoko (1997:17), yaitu manajer umum dan manajer fungsional.
Manajer
umum mempunyai tugas mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan
kerja keseluruhan atau divisi operasi yang mencakup semua atau beberapa kegiatan-kegiatan
fungsional satuan kerja (T. Hani Handoko (1997:20)).
Sedangkan
manajer fungsional mempunyai tanggungjawab hanya atas satu kegiatan organisasi,
seperti produksi, pemasaran, keuangan, kepegawaian (personalia) atau akuntansi.
(T. Hani Handoko (1997:29)).
3.
Keahlian yang harus dimiliki seorang
manajer di tempat bekerja
- Keterampilan Konseptual, yaitu membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide tersebut dijabarkan menjadi rencana kegiatan yang disebut proses perencanaan / rencana kerja. Termasuk juga memiliki visi yang jauh kedepan, misi yang jelas, program kerja yang real, strategi, dan terus menjaga nilai competitive advantage sebuah organisasi.
- Keterampilan Komunikasi, yaitu keterampilan berinteraksi secara baik dengan banyak orang. Disebut juga keterampilan kemanusiaan. Kepada bawahan bersifat mengayomi, persuasif, dan bersahabat. Kepada rekan kerja saling menghormati. Kepada customer dan atasan bersifat melayani. Manajer berkomunikasi dengan baik kepada semua orang, menshare visinya, dan membuat semua orang menjadi tim sukses visi tersebut.
- Keterampilan Teknis, merupakan bekal agar lebih matang pada bidang yang ditangani. Umumnya diperlukan untuk manajer tingkat rendah. Misalnya menggunakan program komputer, membuat code program, dsb. Tentu saja ada keunggulan tersendiri dibanding manajer yang hanya mengerti konsep, akan tercipta efektifitas dan efisiensi yang ideal.
- Keterampilan Manajemen Waktu. Seorang manajer digaji besar, setiap menit begitu berharga untuk perusahaan. Dia harus bisa mengalokasi waktu agar mendapat hasil yang optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang digunakan dalam melakukan sebuah project. Termasuk juga keterampilan untuk membuat skala prioritas.
- Keterampilan membuat keputusan, termasuk juga kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, memandangnya secara keseluruhan dan komprehensif (helicopter view), dan menentukan solusi terbaik untuk memecahkannya. Keputusan yang baik adalah yang tidak terburu2, namun adakalanya keputusan diperlukan dalam waktu yang singkat. Seiring dengan waktu dan pengalaman, manajer akan terbiasa menghadapi kondisi seperti ini.
- Keterampilan Kepemimpinan. Program kerja, eksekusi, dan evaluasi diperlukan komitmen, ketegasan, dan keberanian. Karenanya manajer betul-betul harus menjadi pemimpin, dan tidak terlalu terpengaruh terhadap hal-hal yang tidak perlu. Manajer yang kuat akan menciptkan trust kepada lingkungannya, dan menumbuhkan teamwork yang solid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar